Lihatlah kebunku
Penuh dengan ratusan pesan WhatsApp menggebu
Selalu pura-pura lupa
Membalas yang meminta
Berkarya cuma-cuma
Nihil m-BCA
Memaksa wawancara dengan pertanyaan yang itu-itu saja
Dengan yang dulu yakin bahwa ku takkan bisa
Sekarang menyapa seakan sahabat lama
Yang membuat resah, oh air yang keruh
Siram jauh, tak usah kau sentuh
Lepaskan dirimu, bersihkan lingkupmu
Dari racun yang mengalir di dalam darahmu
Lepaskan dirimu, bersihkan lingkupmu
Dari racun yang bersuara tentang hidupmu
Hati-hati dalam memilih racunmu
Hati-hati dengan hati yang berduri
Dehidrasi, mata air yang semu
Dehidrasi, memaksa tanpa mengerti
Ku diminta bercerita
Ku meninggi, "Sekarang berbeda"
Katamu yang ramah, katanya
Katamu yang dulu tak pernah ada
Lepaskan dirimu, bersihkan tubuhmu
Dari racun yang mengalir di dalam darahmu
Lepaskan dirimu, bersihkan lingkupmu
Dari racun yang bersuara tentang hidupmu
Hati-hati dalam memilih racunmu
Hati-hati dengan hati yang berduri
Dehidrasi, mata air yang semu
Dehidrasi, memaksa tanpa mengerti
Lepaskan dirimu, bersihkan tubuhmu
Dari racun yang mengalir di dalam darahmu
Lepaskan dirimu, bersihkan lingkupmu
Dari racun yang bersuara tentang hidupmu
Hati-hati dalam memilih racunmu
Hati-hati dengan hati yang berduri
Dehidrasi, mata air yang semu
Dehidrasi, memaksa tanpa mengerti