kau tak pernah perduli
(engkau tak pernah ada, saat aku butuhkan, tak pernah ada, tak pernah ada)
kau tak pernah disini
(engkau tak pernah disini, saat aku butuhkan, tak pernah ada, tak pernah ada)
sendiri berjalan di kegelapan malam hanya untuk
mencari satu jawaban dalam dekapan hingga ku jatuh
jauh dalam keinginan, seorang memuja mimpi yang haus
kekuasaan hingga kujilati semua keangkuhan, ingin
kuteriak tapi tak pernah menyalak hingga akhirnya aku
berontak meledak dan terhentak
karena kau ciptakan aku hanyalah waktu yang lengkapi hidupmu . . .
ingin aku pergi dan tak kembali
(bosan-bosan ikuti apa maumu apa kehendakmu, bosan-bosan)
kau tak pernah perduli
(engkau tak pernah ada, saat aku butuhkan, tak pernah ada, tak pernah ada)
kau tak pernah disini
(engkau tak pernah disini, saat aku butuhkan, tak pernah ada, tak pernah ada)
jeritan tanpa suara jeritan manusia yang punya rasa
cinta dan kecewa jika kau rasa hingga tak dapat
apa arti keinginan sentuh hatiku dengan segala
perasaan, bangkitkan aku dari mimpi-mimpimu, kucuci
mukaku dari goresan khayalmu sampai akhirnya aku bisa
berharga didekatmu hingga kau tak sadar jauh tinggalkanku.
mual yang ku rasa ciptakan keinginan tentang mimpi yang kau punya.
enyahlah kau pergi jangan kembali
(bosan-bosan ikuti apa maumu apa kehendakmu, bosan-bosan)
kau tak pernah perduli
(engkau tak pernah ada, saat aku butuhkan, tak pernah ada, tak pernah ada)
kau tak pernah disini
(engkau tak pernah disini, saat aku butuhkan, tak pernah ada, tak pernah ada)
aku punya kini berjuta tabur mimpi yang ingin kubangun lagi,
kuingin beriring hidupku dan nurani dan tak pernah buta lagi.
kau tak pernah perduli
(engkau tak pernah ada, saat aku butuhkan, tak pernah ada, tak pernah ada)
kau tak pernah disini
(engkau tak pernah ada, saat aku butuhkan, tak pernah ada, tak pernah ada enyahlah dari sini)
aku takkan perduli
(walau kau ada, walau kembali, takkan perduli)
aku tidak perduli
(hingga kau akan membenci . . . .)