(Didiet / Lusman)
Dunia ini, semakin terasakan sesaknya
Semakin nyata gejolak jiwa manusia
Mana, ucap kata damai yang ada
Itu semua hanyalah khayal dan mimpi
Mimpi...mimpi...mimpi
Cukup sudah semua luka yang tersisa
Saat hati mulai bertanya dan meronta
Cobalah tengok diri kita sejenak
Dan terasa ku ingin lari dan pergi
Pergi...pergi...pergi
Takkan kubiarkan dunia terluka
Takkan kubiarkan waktu percuma
Takkan kubiarkan diri terlena
Takkan kuingkari diriku lagi...lagi
Satu cerita hidup manusia
Yang berlomba puaskan hasrat kehidupan
Tiada belas kasih antara sesama
Terperdaya oleh angan dan mimpi
Mimpi...mimpi...mimpi
Takkan kubiarkan dunia terluka
Takkan kubiarkan waktu percuma
Takkan kubiarkan diri terlena
Takkan kuingkari diriku lagi
Hilang semua arti yang ada
Damai hanya kiasan belaka
Dusta kini semakin meraja
Karena nafsu serakah manusia
Takkan kubiarkan dunia terluka
Takkan kubiarkan waktu percuma
Takkan kubiarkan diri terlena
Takkan kuingkari diriku lagi
Hilang semua arti yang ada
Damai hanya kiasan belaka
Dusta kini semakin meraja
Karena nafsu serakah manusia