Tegar hanyalah pengamen cilik yang hidup serba kekurangan. Keluarganya yang sedianya mendukung semua cita-cita
Tegar, terhalang kondisi ekonomi yang cenderung pas-pasan.Seusai mengamen,
Tegar berlabuh pada sebuah rumah petak berukuran sekitar 4x6 meter. Di rumah itu,
Tegar hidup bersama kedua orang tua dan tiga orang adiknya yang masih kecil-kecil. Ibunya adalah seorang pengamen di kereta api di kawasan Stasiun Pegaden, sedangkan bapak tirinya hanyalah seorang buruh lepas. Hidup dengan serba keterbatasan,
Tegar tetap komitmen dalam menyanyi dan menari. Semua dia pelajari secara autodidak. ”Saya sudah belajar menyanyi dari usia empat tahun,”kata
Tegar yang mulai menjadi pengamen pada usia tujuh tahun...
read more